Selasa, 24 Januari 2012

m-e-n-j-a-u-h

     Aku punya teman nama nya sesa. Kami bersahabat dari kelas 1 smk. Dia begitu baik kepada ku, tidak jarang ia mentraktir ku makan dan nonton. Bisa dibilang dia selalu bisa memberikan apa yang ku mau. Tapi satu yang aku tidak suka dari nya, yaitu sifat nya yang egois dan suka mengatur. Namun, aku tetap mencoba untuk selalu dekat dengan nya walaupun perasaan ku sedikit tidak nyaman lagi dengan nya.

     Suatu saat aku dan sesa ada masalah. Dia merasa kesal karena aku terlalu lama membalas sms nya, tapi aku punya alasan, namun ia tetap bersikeras berkata kalau dia paling tidak suka menunggu. Menurut ku aku yang benar, tapi menurut nya dia yang benar. Kami memang keras kepala, namun aku berfikir untuk minta maaf kepadanya. Akhirnya dia memaafkan kesalahan ku itu.
     Kami kembali dekat seperti biasanya. Dan waktu itu dia berkunjung ke rumah ku, kami nonton dan saling bercerita. Pada saat dia hendak pulang, kami saling bercanda. Mungkin memang candaku keterlaluan hingga dia marah kepadaku. Malamnya ku tanyakan kepadanya, apa dia marah beneran sama aku, atau hanya pura-pura. Aku kaget membaca jawabannya di pesan handphone ku itu, ternyata dia marah beneran sama aku. Dia bilang kalau itu bukan bercanda, dia marah, dan saat itu dia tidak memberi maaf kepadaku. Aku bingung bagaimana cara minta maaf agar dia memaafkan aku.
     Saat itu aku berpikir untuk mencari cara untuk meminta maaf kepadanya karena aku tidak mau kehilangan sahabat yang begitu baik kepadaku, tapi disisi lain aku merasa aku terlalu lemah karena selalu mengalah kepadanya. Dia berkata “jangan lagi menegurku, carilah teman yang lebih baik dariku” Akhirnya aku memilih untuk menuruti apa maunya dan membiarkan itu berlalu begitu saja, aku tidak menegurnya dan dia juga tidak menegurku. Dan hingga kini ku biarkan dia dengan teman-teman dan sahabatnya yang bisa mengerti dia.
     Itu semua ku lakukan karena aku sayang dengan dia, aku tidak ingin menyakiti hatinya berulang kali, aku ingin dia mencari kesenangan dengan sahabat dan teman-teman yang bisa mengerti dia. Dan akhirnya aku dan dia tidak lagi sedekat dulu.

2 komentar: